
BRMP Sumatera Barat Kunjugi Kota Padang Panjang
Padang Panjang, Juli 2025. Kamis, 17 Juli 2025, melanjutkan safari LTT Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sumatera Barat, Dr Salwati, SP, M.Si bersama Tim Liaison Officer (LO) sampai di Kota Padang Panjang. Kunjungan ke Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang dalam rangka koordinasi Program Swasembada Pangan.
Rombongan diterima langsung oleh Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang, Ade Nafrita,SP, MM didampingi Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Bidang Penyuluhan dan Kepala Bidang Peternakan.
Salah satu topik utama dalam pertemuan ini adalah evaluasi dan strategi pencapaian target Luas Tambah Tanam (LTT) yang ditetapkan pemerintah pusat untuk Kota Padang Panjang. Dari data yang ada, Kota Padang Panjang memiliki Luas Baku Sawah (LBS) sebesar 484 ha, dengan target LTT yang ditetapkan pusat sebesar 1.756 ha. Hal ini berarti, kota ini diharapkan dapat mencapai Indeks Pertanaman (IP) sebesar 3,6.
Dijelaskan oleh Ade Nafrita, berdasarkan kondisi eksisting, IP Kota Padang Panjang masih berada di angka 2,6 maka pencapaian target tersebut masih belum memungkinkan karena beberapa faktor teknis dan geografis.
“Selama dua tahun terakhir, petani di Padang Panjang cenderung melakukan pola tanam selingan antara padi dan komoditas hortikultura. Hal ini dikarenakan semakin berkurangnya curah hujan, sehingga petani mulai beralih ke komoditas yang tidak membutuhkan banyak air,” ungkapnya.
Selain itu kondisi geografis Kota Padang Panjang yang berada pada ketinggian 700–800 meter di atas permukaan laut (mdpl) menyebabkan umur varietas padi menjadi lebih panjang dibandingkan daerah dataran rendah, yang tentu memengaruhi siklus tanam.
Ditambahkan oleh Bu Kadis, Kota Padang Panjang termasuk daerah rawan bencana, sehingga kami harus mempertimbangkan aspek mitigasi dan keberlanjutan dalam menyusun strategi tanam.
Dr Salwati, menyampaikan apresiasi atas penjelasan komprehensif yang disampaikan oleh Dinas Pangan dan Pertanian, serta menegaskan pentingnya data dan kondisi riil lapangan dalam menyusun strategi yang lebih realistis dan adaptif terhadap tantangan lokal.
Koordinasi dilajutkan dengan kunjungan langsung ke lokasi penanaman padi, dimana berlangsung diskusi terbuka antara tim BRMP, jajaran dinas, dan penyuluh guna mencari solusi bersama untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian, tanpa mengabaikan aspek lingkungan dan sosial yang dihadapi oleh petani di Kota Padang Panjang.